Senin, 03 Mei 2021

TUJUAN PEMBELAJARAN_Sebaran Flora_Fauna di Dunia dan Indonesia_Oleh Gayuh Budi Laksono

 TUJUAN PEMBELAJARAN

Pertemuan 1

Melalui model pembelajaran Problem Based Learning yang dipadukan dengan metode diskusi kelompok secara daring dan pendekatan saintifik yang menuntun peserta didik untuk mengamati (membaca) permasalahan di sekitanya, menuliskan penyelesaian. Selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta didik diharapkan dapat dengan menggali informasi dari berbagai sumber belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah informasi, diharapkan siswa terlibat aktif selama proses belajar mengajar berlangsung, memiliki sikap ingin tahu, teliti dalam melakukan pengamatan dan bertanggung jawab dan jujur dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik serta dapat menganalisis faktor, sebaran flora fauna di Indonesia dengan Presentasi kelompok.

1. Peserta didik mampu menjelaskan pengertian BIOSFER, secara atau berkelompok dengan percaya diri

2. Peserta didik mampu menganalisis faktor penyebab persebaran flora fauna secara cermat dan teliti

3 Peserta didik mampu menganalisis persebaran flora fauna di Indonesia dengan tepat dan lugas


Pertemuan 2

Melalui model pembelajaran Problem Based Learning yang dipadukan dengan metode diskusi kelompok secara daring dan pendekatan saintifik yang menuntun peserta didik untuk mengamati (membaca) permasalahan di sekitanya, menuliskan penyelesaian. Selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta didik diharapkan dapat dengan menggali informasi dari berbagai sumber belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah informasi, diharapkan siswa terlibat aktif selama proses belajar mengajar berlangsung, memiliki sikap ingin tahu, teliti dalam melakukan pengamatan dan bertanggung jawab dan jujur dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik serta dapat menganalisis sebaran flora fauna di Dunia dengan Presentasi kelompok.

1. Peserta didik dapat menganalisis sebaran bioma di dunia dengan percaya diri.

2.  Peserta didik dapat menganalisis sebaran fauna di dunia dengan tepat


Pertemuan 3

Melalui model pembelajaran Problem Based Learning yang dipadukan dengan metode diskusi kelompok secara daring dan pendekatan saintifik yang menuntun peserta didik untuk mengamati (membaca) permasalahan di sekitanya, menuliskan penyelesaian. Selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta didik diharapkan dapat dengan menggali informasi dari berbagai sumber belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah informasi, diharapkan siswa terlibat aktif selama proses belajar mengajar berlangsung, memiliki sikap ingin tahu, teliti dalam melakukan pengamatan dan bertanggung jawab dan jujur dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik serta dapat menganalisis penyebab kerusakan dan cara pelestarian serta manfaat flora fauna dengan Presentasi kelompok.

1. Peserta didik dapat menjelaskan kerusakan habitat yang terjadi pada flora fauna di Indonesia dan wilayah sekitarnya dengan baik.

2. Peserta didik dapat menganalisis pelsetarian dan konservasi flora fauna di lingkungan sekitar dan Indonesia dengan baik

Senin, 11 April 2011

SUNGAI

Perbedaan:

Sungai:ekosistem air mengalir (Lotic System)
Danau: ekosistem air tergenang (Lentic System)


Pentingnya sungai menyediakan:
  1. Air dan nutrien untuk pertanian
  2. Habitat bagi flora dan fauna
  3. Jalur bagi perdagangan
  4. Tempat rekreasi
  5. Sumber tenaga listrik

Daerah Aliran Sungai (Watershed) Adalah wilayah daratan yang mencegat dan
mengalirkan air hasil presipitasi ke system sungai kesatuan system transport air.
Jenis: DAS terbuka dan DAS tertutup.


Faktor-faktor Fisik Sungai:

1. ARUS mempengaruhi: distribusi ekologi, Adaptasi morfologi, dan Perilaku organisme. Misalnya: distribusi diatom, alga dan makrofita. Diatom: ada yg beradaptasi thd arus deras dan lambat. Algae semakin melimpah pada arus deras dan substrat keras. Makrofita berakar hidup baik pd arus lambat dengan sedimen lembut.

2. SUBSTRAT Adalah bahan yang menjadi dasar sungai yg mjd tempat mahluk hidup. Materialnya bervariasi, sehingga kompleks dan dinamis. Komposisi substrat menentukan organisme apa yg dapat tinggal di situ. Namun perlu diperhatikan juga interaksi dengan faktor2 fisik lainnya. Bahan organik dari sisa-sisa tumbuhan/hewan jg mrpk substrat.

3. SUHU Merupakan faktor penentu distribusi organisme akuatik. Aspek-aspek hidup organisme banyak diatur oleh suhu. Bervariasi secara spasial dan temporal (sesuai atmosfer).

4. KADAR OKSIGEN Bukan faktor pembatas di perairan tak tercemar, krn berlimpah. Juga memicu adaptasi organisme thd level oksigen perairan, misalnya: Ikan aktif berenang utk mendapatkan oksigen via insang. Larva makroinvertebrata bergantung pada arus utk mendapatkan oksigen. Kadar hemoglobin teradaptasi thd kondisi sedimen miskin oksigen.

Sumber Bahan Organik Sungai

1. Bahan organik Autochthonous.Diproduksi dalam sungai Misalnya oleh: diatom, algae, dan makrofita.

2. Bahan organik Allochthonous Dihasilkan dari luar sungai yang masuk ke badan sungai. Termasuk di dalamnya: daun, sisa-sisa kayu,senyawa organik terlarut, organisme mati.

LAUT

Fakta tentang Laut

  1. · Mencakup 71% permukaan bumi.
  2. · Rerata kedalaman laut ±3.800 m.
  3. · Bandingkan dengan daratan rerata elevasi ±840m
  4. · Kedalaman laut maksimum = 11.524 m (Palung Mariana)
  5. · Bandingkan dg ketinggian daratan maks = 8.840 m(Mt. Everest)



Zona Permukaan Laut

1. Euphotic: lapisan atas, mendapat pencahayaan terbaik. Penetrasi cahaya hingga ~30 meter. Kaya akan phytoplankton dan zooplankton Kebanyakan ditemukan pada 100 meter teratas. Menghasilkan ~ 40% dari keseluruhan fotosintesis di bumi.

Zonasi Horisontal Laut

· Littoral: intertidal Aksi gelombang, variasi salinitas.

· Benthic: merujuk pada dasar laut.

· Neritic: laut di atas paparan benua (continental shelf ) – sejauh ~ 100 200m

· Oceanic: dari kemiringan benua ke arah laut terbuka.

Apa yang mempengaruhi kehidupan di laut?

· Cahaya – penetrasi hanya hingga beberapa meter di bawah permukaan laut.

· Nutrien – diserap dengan cepat oleh mahluk hidup, menjadi faktor pembatas.

· Suhu

· Salinitas

Suhu Lautan

Trend suhu lautan

· Semakin turun sejalan dengan kedalaman.

· Semakin turun dari ekuator ke arah kutub. 50% air laut bersuhu kurang dari 2,3ºC [36 ºF].

· Air bersuhu hangat terdapat di permukaan (kedalaman dangkal) penyerap radiasi matahari yg efektif.

· Densitas lebih rendah dr air di bawahnya, shg sulit bercampur (ingat kuliah tentang stratifikasi thermal pd danau)

· Juga terjadi stratifikasi.

Marine Upwelling

Peristiwa naiknya nutrien bersama-sama dengan air yang mengalami adukan ke atas. Terjadi ketika angin membawa air kaya nutrien ke permukaan.

Nutrien yang muncul menstimulasi rantai makanan, menghasilkan melimpahnya krill (semacam udang kecil, sumber makanan penting bagi binatang laut).

DANAU
Danau adalah badan air terbuka berarus lambat, tanpa adanya kontak dengan lautan.

Kondisi kimia dan biologis suatu danau dipengaruhi a.l. oleh:

  1. – Pembentukannya
  2. – Ukuran dan bentuk cekungan/basin
  3. – Ukuran, topografi, dan reaksi kimia DAS-nya
  4. – Iklim regional
  5. – Komunitas biologis lokal
  6. – Aktivitas manusia pada masa lalu.

Jenis Danau Berdasarkan Mixing/Adukan adalah peristiwa perputaran /percampuran lapisan-lapisan air pada danau;

· Danau Dimictic; Adukan 2 kali setahun pd musim gugur & semi.

· Danau Monomictic; Adukan 1 kali setahun pd musim dingin.

· Danau Polimictic; Danau dangkal; adukan tjd terus menerus sepanjang tahun,

· Danau Amictic; Tidak pernah mengalami adukan, krn tertutup es sepanjang tahun.

Pola Stratifikasi Suhu di Wilayah Temperate

· Perlapisan:Epilimnion: lapisan teratas, air bersuhu hangat.Metalimnion/thermocline: lapisan transisi, perubahan suhu drastis. Hypolimnion: lapisan bawah, air bersuhu dingin.

· Jenis danau: DIMICTIC

· Pola: Spring overturn — summer stratification — fall overturn — winter stratification (adukan musim semi – stratifikasi musim panas – adukan musim gugur – stratifikasi musim dingin)

Terjadinya Thermocline

• Termoklin atau metalimnion terbentuk akibat sifat fisika air.

– Densitas air tertinggi pada suhu 4°C.

– Perubahan densitas air lebih drastis pada suhu hangat.

– Percampuran air lebih sulit terjadi pada suhu tinggi dibanding pada suhu rendah.

– Perbedaan densitas air permukaan dengan air di dasar danau = resisten thd adukan.

Winter dan Summer Stratification

• Stratifikasi suhu terjadi pada musim salju dan panas.

• Pada musim salju terjadi inverse stratification (stratifikasi terbalik):

– Air permukaan bersuhu 0°C, membeku.

– Di bawahnya air lebih hangat, densitas lebih tinggi.

– Di dasar danau air bersuhu 4°C, berdensitas tertinggi.

– Lapisan es di permukaan melindungi air danau dari adukan dan mempertahankan panas.

STRUKTUR KIMIA DANAU

• Struktur kimia vertikal:

– Ketersediaan nutrien dan senyawa kimia lain berkaitan erat dg stratifikasi danau.

– Nutrien berakumulasi di hipolimnion (zona afotik), sedang epilimnion (zona fotik) mengalami kekurangan.

– Chemocline �� analogi termoklin.

• Struktur kimia horisontal:

– Mrpk hasil pengaruh dari daerah tepian danau.

STRUKTUR BIOLOGIS DANAU

• Adalah distribusi organisme berdasarkan habitat spesifiknya di danau.

• Macam-macamnya:

– Nekton mampu bergerak sendiri (ikan)

– Plankton mengapung, tergantung arus.

– Neuston di permukaan air.

– Pleuston mengapung dlm kelompok (makrofita)

– Aufwuchs organisme mikroskopik.

– Benthos di dasar danau.

Stratifikasi Densitas, Suhu, dan Oksigen

· Suhu dan kadar oksigen merupakan faktor utama yang mempengaruhi hidup organisme akuatik.

· Pelapisan air danau akibat perbedaan densitas air menjadi faktor utama yang menentukan struktur ekosistem danau dan menciptakan habitat yang bervariasi.

· Pola adukan musiman juga merupakan faktor penentu fungsi ekosistem dan struktur komunitas kaitannya dengan transport nutrien dan oksigen.
INDAHNYA ISLAM KITA
harun yahya

ALLAH PENCIPTA KITA SEMUA

Kalian sering mendengar manusia menyebutkan kata ”Allah.” Mereka biasanya mengucapkannya dalam kalimat, ”Semoga Allah memberkatimu, ”Jika Allah berkehendak,” ”Insya Allah,” ”Semoga Allah mengampunimu,” dan seterusnya.

Ini adalah kalimat-kalimat yang digunakan ketika kita mengingat Allah, berdoa kepada-Nya, atau meninggikan-Nya.

Misalnya, “Semoga Allah melindungimu” menjelaskan kenyataan bahwa Allah mempunyai kekuasaan yang tak terbatas pada diri kalian dan segala makhluk, bernyawa atau tak bernyawa, di sekitarmu. Allah-lah Yang bisa menyelamatkan kalian, ibu kalian, ayah, dan teman kalian dari kejahatan. Karena itu, kalimat ini sering digunakan di saat terjadinya bencana alam atau kejadian-kejadian yang tidak diharapkan. Coba pikirkan: Bisakah ibu, ayah, atau semua orang lain yang kalian ketahui mencegah bencana alam, misalnya banjir? Mereka tentu tidak bisa, karena hanya Allah yang mengizinkan kejadian seperti itu terjadi pada manusia, sehingga hanya Dia yang bisa mencegahnya.

Kata “insya Allah” berarti “jika Allah berkehendak”. Oleh sebab itu, ketika kita berkata bahwa kita akan melakukan atau tidak melakukan sesuatu, kita wajib berkata, “Insya Allah.” Ini karena hanya Allah yang mengetahui masa depan dan menciptakan masa depan itu menurut kehendak-Nya. Tidak ada yang akan terjadi kecuali jika Dia menghendakinya.

Ketika salah seorang teman kalian, misalnya, berkata, “Aku pasti akan pergi sekolah besok,” dia salah karena kita tidak tahu apakah Allah akan menghendakinya pergi sekolah besok. Mungkin dia besok sakit dan tidak bisa pergi sekolah, atau cuaca buruk menyebabkan sekolah libur.

Oleh sebab itu, kita mengatakan “insya Allah” ketika menyebutkan niat kita di masa depan, yang mengakui bahwa Allah mengetahui segalanya, bahwa segalanya terjadi hanya dengan kehendak-Nya dan bahwa kita tidak akan pernah bisa mengetahui maksud dari perbuatan Allah atas kita. Dengan begitu, kita memperlihatkan hormat kita kepada Allah, yang memiliki kekuasaan dan pengetahuan tak terbatas.

Dalam ayat Al Qur’an, Allah memberi tahu kita bahwa Dia menginginkan kita berkata “insya Allah” (jika Allah menghendaki):

“Dan jangan sekali-kali kalian mengatakan terhadap sesuatu, “Sesungguhnya aku akan mengerjakan itu besok pagi”, kecuali (dengan menyebut), ”InsyaAllah.” Dan ingatlah Tuhanmu jika kalian lupa dan katakanlah, “Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk melakukan hal yang paling sesuai dengan niatku ini”. (QS Al-Kahfi: 23-24)

Mungkin kalian tidak terlalu paham tentang masalah ini, tetapi itu tidak begitu penting. Agar kalian mengenal Allah, yang perlu kalian lakukan adalah melihat ke sekitar kalian dan berpikir.

Segala hal di sekitarmu penuh dengan keindahan yang menunjukkan sifat Allah dan kekuasaan-Nya yang tak terbatas. Pikirkanlah tentang kelinci putih yang cantik, lumba-lumba yang tersenyum, warna-warna indah sayap kupu-kupu, atau lautan yang biru, hutan hijau, berbagai jenis bunga dan keindahan lain yang tak terhitung di dunia. Allah-lah Yang menciptakan semua ini. Allah telah menciptakan seluruh alam semesta yang kalian lihat, dunia dan makhluk di dalamnya, dari tidak ada menjadi ada. Oleh sebab itu, dengan melihat keindahan yang Dia ciptakan, kalian akan melihat kekuasaan-Nya yang tak terbatas.

Jelaslah bahwa kalau kita ada, berarti Allah itu ada. Karena itu, pertama-tama marilah kita pikirkan tentang keberadaan kita dan bagaimana Allah menciptakan kita begitu sempurna.

Keberadaan Manusia

Pernahkah kalian memikirkan bagaimana manusia bisa ada di dunia ini? Kamu mungkin akan berkata, ”Semua orang punya ibu dan ayah.” Namun, jawaban ini tidak tepat. Sebenarnya jawaban itu tidak bisa menjelaskan bagaimana ibu dan ayah pertama, yaitu manusia pertama, tercipta. Kamu mungkin pernah mendengar cerita-cerita tentang hal ini di sekolah dan dari orang-orang di sekitarmu. Tetapi, satu-satunya jawaban yang benar adalah bahwa Allah-lah Yang menciptakan kalian. Kita akan mempelajari hal ini dengan mendalam dalam bab-bab berikutnya. Sekarang, ada satu hal yang harus kalian semua ketahui. Manusia pertama yang muncul di dunia ini adalah Nabi Adam Alaihissalam (AS). Seluruh manusia adalah keturunannya.

Adam AS, seperti kita, adalah manusia yang berjalan, bercakap-cakap, berdoa, dan menyembah Allah. Mula-mula Allah menciptakan dia, kemudian Allah menciptakan istrinya. Lalu anak-anak mereka tersebar di seluruh dunia.

Jangan pernah lupa bahwa Allah hanya perlu memerintahkan sesuatu untuk menciptakannya. Ketika Dia berkehendak agar sesuatu terjadi, Dia akan memerintahkan, “Jadilah!” dan sesuatu itu pun terjadi. Dia punya kekuasaan yang menyebabkan-Nya bisa melakukan segalanya. Misalnya, Dia menciptakan Adam dari tanah. Ini mudah bagi Allah.

Akan tetapi, jangan lupa bahwa juga ada orang yang mengingkari adanya Allah. Orang-orang ini memberikan jawaban lain pada pertanyaan tentang bagaimana manusia terjadi. Mereka tidak mencari kebenaran.

Misalkan ada tokoh film kartun bernama Badu. Badu berkata, “Aku terjadi karena tinta tumpah pada kertas dengan tak sengaja, cat ini juga tak sengaja tertumpah, lalu membentuk warna-warna. Jadi, aku tidak perlu siapa pun untuk menggambar diriku dan membentuk rupaku. Aku bisa terjadi sendiri, dengan kebetulan,” tentu kalian akan menganggap itu main-main saja. Kalian tahu bahwa garis-garis yang bagus, warna-warna dan gerakan dalam film kartun itu tidak bisa terbentuk hanya dengan menumpahkan cat sembarangan di sana-sini, karena menumpahkan tinta dari botolnya hanya akan menyebabkan kotoran. Kotoran tentu tidak bisa menciptakan gambar yang bagus yang terbuat dari garis-garis yang bagus pula. Agar gambar kartun ini bisa dikenali, dan bisa tercipta, yang membuatnya telah memikirkannya, merencanakannya, lalu menggambarnya.

Untuk memahami semua ini, kalian tidak perlu melihat seniman dan pelukis gambar Badu itu. Tentu kalian sudah paham bahwa pembuat gambar Badu itu telah menentukan sifatnya, bentuknya, dan warnanya, serta bagaimana cara bicaranya, jalannya, atau lompatannya.

Setelah melihat contoh ini, pikirkanlah dengan baik tentang hal berikut: Orang yang tidak setuju bahwa Allah-lah yang menciptakannya sebenarnya juga telah berbohong, sama saja seperti Badu yang kita bicarakan tadi.

Sekarang mari kita misalkan, bahwa orang seperti itu berkata pada kita. Mari kita lihat cara orang ini mencoba menerangkan bagaimana dia dan semua manusia tercipta.

“Aku, ibu dan ayahku, orang tua mereka, dan orang tua yang pertama tinggal di bumi di masa lalu muncul secara tak sengaja. Kejadian tak sengaja (kebetulan) ini menciptakan tubuh, mata, telinga, dan seluruh bagian tubuh kita.”

Kata-kata orang ini, yang mengingkari Allah yang telah menciptakannya, sama saja dengan kata-kata Badu tadi. Satu-satunya perbedaannya adalah, Badu tercipta dari garis-garis dan cat di selembar kertas. Orang tadi, sebaliknya, adalah manusia yang tubunya terdiri dari daging dan tulang. Tetapi, adakah bedanya? Bukankah orang tersebut adalah makhluk yang tubuhnya lebih rumit dan lebih sempurna dari tokoh kartun Badu tadi? Bukankah tubuhnya terdiri dari jantung, hati, darah, dan banyak lagi? Dengan kata lain, jika Badu mustahil terjadi secara tak sengaja, maka tentu akan lebih mustahil lagi jika manusia tersebut tercipta secara tak sengaja. Sekarang, ayo kita tanya orang tersebut:

”Kamu punya tubuh yang bagus yang tidak ada cacat dan celanya. Tanganmu bisa memegang benda-benda dengan sangat baik, bahkan lebih baik daripada mesin yang canggih. Kamu bisa berlari dengan kakimu. Kamu punya pandangan mata yang sempurna, lebih tajam daripada kamera yang kualitasnya tertinggi. Kamu tidak pernah mendengarkan suara-suara yang tidak kamu inginkan. Tidak ada radio atau tape yang bisa menghasilkan suara sejernih itu. Banyak bagian-bagian tubuhmu yang tidak kamu sadari bekerja bersama-sama agar kamu tetap hidup. Misalnya, meskipun kamu tidak bisa mengendalikan apa-apa agar jantung, ginjal, atau hatimu tetap bekerja, semua itu tetap saja bekerja tanpa cacat dan cela. Sekarang, ratusan ilmuwan dan insinyur bekerja tanpa kenal lelah untuk merancang mesin-mesin yang mirip dengan alat-alat tubuh ini. Namun, usaha mereka tidak menghasilkan apa pun. Inilah buktinya, kamu adalah makhluk yang sempurna, yang tidak bisa ditiru oleh manusia. Bagaimana kamu menjelaskan ini?”

Orang yang mengingkari bahwa Allah-lah yang menciptakan segalanya mungkin akan berkata:

"Aku juga tahu bahwa kita punya tubuh yang tidak bercela dan alat-alat tubuh yang sempurna. Tetapi aku yakin bahwa: atom-atom yang tidak hidup dan tidak sadar muncul sekaligus tanpa sengaja untuk membentuk alat-alat tubuh dan tubuh kita."

Kalian tentu bisa melihat bahwa kata-katanya ini tidak masuk akal dan aneh. Berapa pun umurnya dan apa pun pekerjaannya, orang yang menyebutkan hal seperti ini tentu tidak mampu berpikir dengan jernih dan mempunyai pemikiran yang keliru. Dan yang mengejutkan, kita sering sekali menemukan orang yang yakin dengan hal yang tak masuk akal ini.

Karena mesin yang paling sederhana pun pasti ada yang membuatnya, makhluk yang rumit seperti manusia tentu tidak bisa terjadi dengan tak sengaja. Tidak diragukan lagi, Allah-lah yang menciptakan manusia pertama. Allah juga yang menciptakan alat-alat tubuh manusia pertama itu sehingga bisa berkembang biak dan sehingga muncullah keturunan-keturunan berikutnya. Allah memastikan bahwa umat manusia akan terus berkembang biak dengan program yang dimasukkannya dalam sel-sel manusia itu. Kita juga terjadi berkat program yang diciptakan oleh Allah ini, dan terus tumbuh sesuai dengan program itu. Yang akan kalian baca mengenai masalah ini di halaman-halaman berikutnya akan membuat kalian bisa mencapai pemahaman yang lebih baik tentang kenyataan bahwa Allah, Pencipta kita, memiliki kekuasaan dan kearifan yang tak terbatas.

Program Sempurna dalam Tubuh Manusia

Dalam halaman sebelumnya, kita menyebutkan program sempurna yang dimasukkan oleh Allah ke dalam tubuh manusia. Berkat program ini, setiap manusia mempunyai mata, telinga, tangan, dan kaki. Juga berkat program ini, meskipun ada perbedaan dalam bentuknya, semua manusia terlihat sangat mirip. Kita mirip dengan kerabat kita, dan beberapa orang mempunyai sifat yang khas karena program ini. Misalnya, orang Cina dan Jepang umumnya mirip satu sama lain, orang Afrika punya warna kulit, bentuk muka, dan bentuk mulut serta mata yang khas.

Sekarang, mari kita pelajari program seperti apakah itu, melalui contoh berikut ini:

Kalian terlebih dahulu harus mengetahui bagaimana komputer bekerja. Seorang ahli merancang komputer tersebut. Para ahli di pabrik-pabrik khusus dengan bantuan teknologi maju juga menciptakan komponen-komponen tambahan seperti mikroprosesor, monitor, keyboard, CD, pengeras suara, dan seterusnya. Sekarang, kalian mempunyai sebuah mesin yang bisa memproses kerja yang sangat rumit. Kalian bisa bermain game atau menulis apa pun yang kalian inginkan. Namun agar semua ini terjadi, kalian membutuhkan alat yang disebut ”program”. Tanpa program ini, yang khusus dipersiapkan oleh para ahli, komputer kalian tidak akan bisa bekerja.

Selanjutnya, kita tahu bahwa tidak semua program cocok dengan semua tipe komputer. Ini berarti, programmer (orang yang menciptakan program itu) harus mengetahui komputer tersebut maupun software (yaitu alat tempat program itu ditempatkan) yang cocok dengannya. Seperti yang telah kita lihat, kita membutuhkan sebuah mesin dan program yang cocok untuk menjalankan komputer. Tetapi yang lebih penting, jika tidak ada yang merancang dan menciptakan semua itu, komputer kalian pastilah tidak akan bisa bekerja.

Tubuh manusia mirip dengan komputer. Seperti telah kita katakan tadi, ada suatu program dalam sel kita yang membuat kita ada. Sekarang pertanyaannya, bagaimana kejadiannya sehingga program ini bisa ada? Jawabannya pasti:

Allah, Yang Maha Perkasa, secara khusus telah menciptakan semua manusia. Allah-lah Yang menciptakan tubuh kita serta program yang membentuknya.

Tetapi jangan salah. Jika kita pikirkan dengan cara lain, sangat mustahil membandingkan tubuh manusia dengan sebuah komputer. Tubuh kita jauh lebih hebat daripada komputer yang paling rumit sekalipun. Otak kita saja, misalnya, jauh lebih rumit daripada komputer.

Sekarang mari kita lihat bagaimana seorang bayi terlahir ke dunia.

Mula-mula, ada suatu bagian yang sangat kecil dalam rahim ibu. Kemudian dari hari ke hari bagian yang sangat kecil ini tumbuh dan mulai terbentuk.

Tinggi tubuh kalian, warna mata kalian, bulu mata kalian, bentuk tangan-tangan kalian, dan ratusan ciri-ciri kalian semuanya ditentukan sejak awal dari kejadian paling pertama keberadaan kalian. Semua informasi ini tersimpan dalam program awal yang ditempatkan Allah dalam sel-sel. Program ini begitu sempurna dan terperinci sehingga para ilmuwan baru saja mulai bisa memahami bagaimana semua itu bekerja.

Sesuai dengan program yang ditempatkan Allah di dalam tubuh kita, kita mulai tumbuh perlahan. Itulah sebabnya pertumbuhan tubuh kita tidak terlihat aneh. Perlu waktu lama untuk tumbuh. Kita pasti akan terkejut jika program ini bekerja dengan cepat. Mata bayi yang baru lahir, yang tiba-tiba menjadi mata orang tua pastilah akan sangat mengejutkan.

Bagaimana Bentuk Kehidupan Lainnya Terjadi?

Manusia tentu bukan satu-satunya makhluk yang ada di bumi. Ada ribuan makhluk hidup lainnya, yang di antaranya kalian ketahui dan banyak yang tidak kalian ketahui. Beberapa di antara makhluk itu ada di sekitar kalian, kalian melihatnya di mana-mana. Akan tetapi, ada pula yang begitu jauh sehingga kalian hanya bisa melihatnya dalam buku-buku atau film. Tetapi, jika kalian melihat lebih dekat semua makhluk ini, kalian akan melihat bahwa semuanya punya satu ciri umum. Bisakah kalian tebak ciri apakah itu? Kita bisa menyebutnya “kecocokan”. Sekarang, mari kita sebutkan cocok dengan apakah suatu makhluk hidup. Mereka cocok dengan:

- Lingkungan tempat mereka tinggal,

- Makhluk hidup lain yang hidup bersama-sama dengan mereka

- Unsur-unsur yang mempertahankan sifat mereka

- Hal-hal yang memberikan manfaat bagi manusia

Sebelum membahas semua ini, mari kita gunakan contoh sederhana untuk memperjelas maksud “kecocokan”. Pikirkanlah tentang stop kontak dan steker (colokan kabel listrik) di rumah kalian. Keduanya saling cocok sama lain. Tetapi, kenapa kalian bisa menyebutkannya saling cocok satu sama lain? Karena ada dua lubang di stop kontak agar ujung colokan kabel tersebut bisa masuk. Sudah cukup? Lebar dua ujung colokan logam harus sama dengan lebar dua lubang pada stop kontak. Jika tidak begitu, colokan tidak akan pernah klop dengan stop kontak. Jarak antara ujung colokan dengan jarak antara dua lubang stop kontak juga sama. Jika tidak sama, colokan tidak akan pernah masuk ke dalam stop kontak.

Namun, ciri-ciri ini saja tidak cukup untuk membuat colokan cocok dengan stop kontak. Jika colokan itu sangat panjang, maka kembali lagi tidak ada kecocokan. Jika lubang-lubang colokan tidak terbuat dari logam, listrik tidak akan mengalir ke dalam stop kontak. Jika colokan tidak terbuat dari plastik, maka ketika kalian memegangnya, kalian akan terkena strum listrik. Jadi, kurangnya kecocokan dalam alat-alat yang paling sederhana sekalipun menyebabkan alat itu tidak bisa bekerja. Ini berarti bahwa begitu pulalah halnya dengan orang yang menciptakan colokan dan stop kontak itu. Dan dia menciptakannya saling cocok satu sama lain. Dia membuat keduanya bisa dipakai. Tentu tidak mungkin logam dan plastik bisa ada karena kebetulan dan keduanya direncanakan secara terpisah dan tidak sekaligus, karena jika begitu kalian tidak akan pernah menemukan sebuah stop kontak dan sebuah colokan kabel yang saling cocok satu sama lain.

Kecocokan makhluk hidup jauh lebih rumit dibandingkan kecocokan stop kontak dengan colokan kabel, karena makhluk hidup terdiri dari ribuan sistem (sistem di sini berarti: cara kerja tubuh) dan alat tubuh yang harus ada sekaligus secara selaras dan bekerja sama dengan sempurna. Jika kita tuliskan sistem-sistem ini kita akan memenuhi sebuah perpustakaan dengan ratusan buku. Oleh sebab itu, dalam halaman-halaman berikut kita akan membahas secara singkat ciri-ciri sempurna makhluk hidup yang diciptakan oleh Allah:

- Makhluk hidup cocok dengan lingkungan tempat mereka hidup

Setiap makhluk hidup, di darat atau di air, cocok sempurna dengan tempat tinggalnya. Begitulah mereka diciptakan. Berbagai sistem sempurna memastikan tersedianya zat makanan, perlindungan, dan perkembangbiakan makhluk hidup. Artinya, setiap makhluk hidup dirancang khusus sesuai dengan tempat hidupnya.

Alat-alat tubuh dan gaya hidup makhluk hidup cocok dengan keadaan lingkungannya. Misalnya, burung memiliki sayap yang sempurna untuk terbang di langit. Ikan-ikan mempunyai insang yang diciptakan khusus untuk bernafas dalam air. Jika mereka mempunyai paru-paru seperti kita, mereka akan mati.

- Makhluk hidup cocok dengan makhluk hidup lain yang hidup bersama mereka

Ada beberapa burung dan serangga yang membantu perkembangbiakan tanaman. Artinya, meskipun mereka tidak menyadarinya, mereka telah membantu tumbuhnya tanaman. Misalnya, ketika terbang dari bunga satu ke bunga lainnya, kumbang-kumbang membawa serbuk sari yang menempel. Berkat proses ini, tanaman mampu berkembang biak. Dalam beberapa hal, hewan-hewan melakukan tindakan yang bermanfaat bagi hewan lain. Ikan pembersih, misalnya, membersihkan hewan-hewan yang sangat kecil dari kulit ikan besar sehingga menyebabkan hidup mereka menjadi sehat. Inilah bentuk lain kecocokan.

- Makhluk hidup cocok dengan unsur-unsur yang mempertahankan keseimbangan alam

Tidak ada makhluk hidup, selain manusia, yang mengganggu keseimbangan alam. Bahkan, mereka tercipta dengan sifat-sifat yang mempertahankan keseimbangan itu. Namun, keseimbangan bumi selalu terancam oleh tindakan bodoh manusia. Misalnya, jika manusia menyakiti seekor hewan tanpa kenal ampun, hewan itu akan punah. Punahnya hewan itu menyebabkan jumlah mangsanya meningkat terlalu banyak, yang kelak akan membahayakan hidup manusia dan alam itu sendiri. Jadi, ada suatu keseimbangan alami dalam penciptaan makhluk hidup. Mereka sepenuhnya cocok dengan keseimbangan alam, tetapi kecuali untuk manusia, mereka bisa menyebabkan kehancuran keseimbangan yang sudah tepat itu.

- Makhluk hidup cocok dengan hal-hal yang bermanfaat bagi manusia

Misalnya, pikirkanlah tentang banyaknya manfaat madu untukmu. Bagaimana kumbang-kumbang mengetahui bahwa kalian memerlukan jenis makanan seperti itu, dan bagaimana mereka menghasilkannya? Bisakah seekor ayam, sapi, atau biri-biri mengetahui kebutuhan makanan manusia dan menghasilkan zat gizi untuk memenuhi kebutuhan tersebut? Tentu tidak.

Keselarasan yang menakjubkan antarmakhluk hidup ini merupakan bukti nyata bahwa satu Pencipta telah menciptakan mereka. Ini berkat penciptaaan sempurna oleh Allah, sehingga keseimbangan tercipta di bumi.

Penciptaan Alam Semesta

Sejauh ini kita telah menjelaskan penciptaaan makhluk hidup oleh Allah. Sekarang, waktunya kita meneliti alam semesta secara umum. Allah juga telah menciptakan alam semesta tempat kalian, bumi, matahari, tata surya, planet, bintang, galaksi, dan segalanya berada.

Sekalipun demikian, seperti halnya orang-orang yang menentang kenyataan penciptaan makhluk hidup, ada pula orang yang mengingkari kenyataan bahwa alam semesta itu telah diciptakan. Orang-orang seperti ini beranggapan bahwa alam semesta terjadi dengan tiba-tiba. Bahkan, mereka menganggap bahwa alam selalu ada. Namun, mereka tidak pernah menjelaskan pernyataan yang tidak masuk akal ini. Pernyataan mereka mirip dengan contoh berikut: Bayangkanlah bahwa kalian suatu hari berlayar sendirian dan tiba di pinggir pantai suatu pulau. Apa yang kalian pikirkan jika kalian tiba di suatu kota yang sangat maju dengan gedung-gedung pencakar langit, yang dikelilingi oleh taman-taman yang indah dan pepohonan? Kota-kota ini juga penuh dengan bioskop, restoran, dan rel kereta api. Kalian pastilah berpikir bahwa kota ini telah direncanakan dan dibangun oleh orang-orang yang cerdas, bukan? Apa yang kalian pikirkan jika seseorang berkata, “Tidak ada seorang pun yang membangun kota ini. Kota ini sudah ada begitu saja, selalu begitu, dan suatu ketika di masa lalu kami datang lalu menempatinya. Di sini, kami memperoleh semua yang kami perlukan, dan semuanya sudah ada begitu saja?”

Kalian mungkin akan berpikir dia itu gila, atau kalian juga akan berpikir bahwa ia tidak tahu apa yang dipikirkannya. Tetapi jangan pernah lupa bahwa alam semesta yang kita tempati ini justru jauh lebih luas dibandingkan kota itu. Alam semesta ini meliputi planet-planet, bintang, komet, dan bulan yang tak terhitung jumlahnya dan berbagai ragam bentuknya. Oleh sebab itu, pernyataan seseorang yang mengatakan bahwa alam semesta yang sempurna ini tidaklah diciptakan, melainkan telah ada dari dulu pastilah tidak berdasar. Bukankah demikian?

Setelah membaca bagian di bawah ini, kalian sendiri pun akan mampu memberikan jawaban terbaik. Sekarang, mari kita lanjutkan pembahasan tentang alam semesta. Simpanlah jawaban kalian untuk nanti.

- Segalanya Mulai Terbentuk dalam Suatu Ledakan Besar

Di masa ketika manusia tidak punya teropong bintang untuk mengamati langit, mereka hanya punya pengetahuan yang sangat sedikit, dan sangat tidak bisa dipercaya tentang alam semesta yang luas, dan mereka hanya sedikit mengetahuinya. Dengan kemajuan teknologi, manusia pun mempunyai informasi yang akurat tentang ruang angkasa. Pada pertengahan abad kedua belas, mereka menemukan sesuatu yang sangat penting. Alam semesta mempunyai tanggal lahir, yang artinya alam semesta tidak selalu ada dari dulu. Alam semesta, dengan kata lain bintang-bintang, planet-planet, dan galaksi-galaksi, mulai terbentuk pada tanggal tertentu. Para ilmuwan menghitung umur alam semesta adalah sekitar 15 miliar tahun.

Mereka menamakan saat alam semesta terlahir dengan ”Big Bang”, atau ledakan besar, karena 15 miliar tahun yang lalu, ketika tidak satu pun ada, segala hal tiba-tiba muncul dengan setelah ada ledakan di satu titik. Singkatnya, zat dan alam semesta, yang dianggap manusia sudah ada dari dulu, ternyata mempunyai awal. Di sini, pertanyaan pun muncul, ”Bagaimana mereka memahami adanya awal tersebut?” Sangat mudah. Zat yang menyebar dan menjauh dari benda-benda pecahan dari ledakan besar itu masih terus bergerak menjauh. Coba pikirkan sebentar! Alam semesta terus bertambah luas, bahkan pada saat ini. Bayangkanlah alam semesta seperti sebuah balon. Jika kita menggambar dua titik kecil pada balon ini, apa yang terjadi ketika balon itu kalian tiup? Titik-titik pada balon itu akan menjauh satu sama lain ketika balon itu membesar dan volumenya meningkat. Seperti pada balon ini, volume alam semesta pun juga meningkat, dan segala hal di dalamnya menjauh satu sama lain. Dengan kata lain, jarak antara bintang, galaksi, bintang, dan meteor terus meningkat.

Bayangkan bahwa kalian tengah melihat meluasnya alam semesta dalam film kartun. Bagaimana jadinya alam semesta jika kita memutar film itu dari awalnya? Tentu alam semesta itu akan kembali ke satu titik, bukan? Begitulah yang dilakukan para ilmuwan tadi. Mereka kembali ke awal Ledakan Besar tersebut dan mengetahui bahwa alam semesata yang terus meluas ini mula-mulanya adalah satu titik tunggal.

Ledakan ini, yang disebut Big Bang, menjadi titik awal keberadaan yang telah ditentukan Allah untuk ”alam semesta”. Dengan ledakan ini, Allah telah menciptakan benda-benda (partikel) yang membentuk alam semesta, sehingga segala hal pun muncul. Partikel ini menyebar dengan kecepatan tinggi. Selama kejadian ledakan itu, keadaannya hampir seperti campuran benda-benda yang terbuat dari partikel-partikel berbeda. Namun saat kekacauan besar ini mulai berubah menjadi bentuk yang teratur, Allah menciptakan atom-atom dari partikel-partikel itu, dan akhirnya bintang-bintang pun tercipta dari atom-atom. Allah telah menciptakan seluruh alam semesta dan segala hal di dalamnya.

Mari kita ambil contoh untuk memperjelas semua ini:

Pikirkanlah suatu ruangan yang sangat besar. Bisa dikatakan tidak terbatas. Hanya ada satu mangkuk yang penuh dengan cat di dalamnya. Selain itu tidak ada. Dalam mangkuk itu, segala jenis cat bercampur, membentuk warna-warna yang aneh. Bayangkanlah bahwa suatu bom meledakkan mangkuk ini, sehingga cat-cat di dalamnya menyembur ke segala tempat dalam bentuk titik-titik yang sangat kecil. Bayangkanlah bahwa jutaan titik-titik cat ini memuncrat ke segala tempat dalam ruangan ini. Sementara itu, selama penyemburan titik-titik kecil ini, suatu keanehan mulai terjadi. Bukan membentuk tumpahan yang berceceran untuk kemudian hilang, titik-titik itu justru mulai saling berbaur seolah makhluk yang cerdas. Tumpahan yang awalnya membentuk campuran warna mulai mengatur dirinya menjadi warna-warna tersendiri. Biru, kuning, merah, dan seluruh tetesan dari kelompok warna yang sama berkumpul bersama dan mulai bergerak menjauh. Tetapi, hal yang lebih aneh lagi juga terjadi: Lima ratus tetesan biru bergabung bersama dan, dalam bentuk tetesan yang lebih besar, meneruskan perjalanannya. Sementara itu, tiga ratus tetesan merah di satu sudut dan dua ratus tetesan kuning di sudut lainnya bergabung dan terus tersebar bersama. Kelompok-kelompok warna terpisah ini bergerak menjauh satu sama lain dan membentuk gambar yang indah, seolah berbuat menurut perintah seseorang.

Beberapa tetesan bergabung dan membentuk gambar bintang, yang lain menjadi gambar matahari, dan lainnya membentuk planet di sekitar matahari. Kelompok tetesan lain membentuk gambar bumi, sedang lainnya membentuk bulan. Jika kalian pernah melihat gambar seperti itu, apakah kalian akan berpikir bahwa ledakan semangkuk cat tadi secara tak sengaja membentuk gambar ini? Tentu tidak ada yang akan berpikir itu masuk akal.

Seperti yang diperlihatkan oleh cerita tentang tetesan cat ini, benda-benda muncul bersama dan membentuk gambar sempurna yang kita lihat ketika memandang langit, atau dengan kata lain bintang-bintang, matahari, dan planet-planet. Tetapi bisakah semua ini terjadi dengan sendirinya?

Bagaimana mungkin bintang-bintang di langit, planet, matahari, bulan, dan bumi terjadi karena atom-atom yang bergabung bersama secara kebetulan setelah ledakan? Bagaimana dengan ibu, ayah, teman-teman kalian, atau burung-burung, kucing, pisang, atau stroberi...? Tentu saja, semua ini sangat mustahil terjadi. Pendapat seperti itu adalah omong kosong, sama bohongnya dengan pernyataan bahwa sebuah rumah tidaklah dibuat oleh tukang-tukangnya, melainkan terjadi karena kehendak sendiri ubin dan batu bata, dan sepenuhnya secara kebetulan. Kita semua tahu bahwa batu bata yang berhamburan karena ledakan bom tidak akan bisa membentuk sebuah gubuk kecil. Semua itu akan menjadi batu dan tanah, dan suatu ketika kembali bercampur dengan bumi.

Tetapi ada suatu hal yang memerlukan perhatian khusus. Seperti yang kalian ketahui, tetesan cat adalah benda yang tidak punya akal dan tak bernyawa. Tentu mustahil bahwa tetesan cat bisa dengan tiba-tiba muncul dan membentuk gambar. Di sini, tentu saja kita berbicara tentang pembentukan makhluk hidup yang berakal. Tentu sangat mustahil jika makhluk hidup seperti manusia, tanaman, dan hewan bisa terjadi dari benda tak hidup sepenuhnya secara tak sengaja.

Untuk memahami hal ini dengan lebih baik, kita harus merenungkan tubuh kita sendiri: Tubuh kita terdiri atas molekul-molekul (yaitu, gabungan atom-atom) yang sangat kecil dan tak terlihat oleh mata, seperti protein, lemak, dan air… Semua ini membentuk sel-sel, dan sel-sel membentuk tubuh kita. Keteraturan sempurna dalam tubuh kita merupakan hasil dari suatu rancangan khusus. Allah telah menciptakan mata kita yang melihat, tangan yang memegang buku ini, dan kaki kita agar kita bisa berjalan. Allah telah menentukan sebelumnya bagaimana kita akan tumbuh dalam rahim ibu, berapa tinggi badan kita nanti, dan warna mata kita.

Allah-lah Yang Menciptakan Segalanya

Jika kalian masih ingat, di awal buku ini kita mencari jawaban yang tepat untuk orang-orang yang tidak beriman. Sekarang kita mempunyai jawabannya. Keteraturan yang terjadi setelah ledakan alam semesta itu bahkan jauh lebih sempurna dibandingkan contoh-contoh yang kita sebutkan (kota besar atau mangkuk cat). Semua ini tidak mungkin terjadi karena kebetulan.

Sistem yang sempurna ini hanya bisa terjadi dengan kehendak Allah Yang Maha Perkasa. Allah mampu menciptakan segalanya. Dia hanya berkata padanya, ”Jadilah!” dan terjadilah sesuatu itu.

Allah telah menciptakan dunia yang indah dalam alam semesta yang sempurna untuk kita, dan Dia menciptakan hewan-hewan dan tumbuhan di dalamnya. Dia menciptakan matahari untuk memberikan energi dan menghangatkan kita. Jarak matahari dari bumi telah diatur dengan tepat sehingga jika lebih dekat akan sangat panas, tetapi jika lebih jauh kita semua akan membeku.

Ketika para ilmuwan menemukan lebih banyak bukti-bukti ini, kita pun mengetahui kekuasaan Allah lebih baik. Hal ini karena benda-benda tidak bisa mengambil keputusan atau pun melaksanakan keputusan itu. Ini berarti bahwa ada Pencipta yang telah merancang dan menciptakan alam semesta ini. Materi, yaitu zat dasar bintang-bintang, manusia, hewan, tanaman, dan segalanya, hidup atau tak hidup, berada di bawah kendali Allah. Itulah sebabnya segala hal di bumi ini teratur. Karena segalanya diciptakan oleh Allah, Yang Maha Pencipta dan Pemberi Bentuk.

Allah Menciptakan Semua Manusia dengan Takdir

Di awal buku ini, kita telah menyebutkan bagaimana Allah menciptakan Adam AS. Seluruh manusia berasal darinya. Allah telah menganugerahkan kehidupan bagi manusia di dunia ini untuk menguji mereka, serta mengutus bagi mereka para rasul untuk menyampaikan tanggung jawab mereka.

Setiap orang diuji di dunia ini dengan kejadian-kejadian yang mereka alami. Dengan kata lain, kita diuji dengan bagaimana kita menanggapi kejadian-kejadian yang kita alami, cara kita berbicara, dan kesabaran kita dalam menghadapi kesukaran: Pendeknya, apakah kita telah bertindak dengan benar.

Ujian ini akan menentukan nasib kita di akhirat.

Tetapi, ujian di dunia ini mempunyai rahasia yang sangat penting. Karena kasih dan sayangnya yang besar untuk manusia, Allah menciptakan takdir. Takdir, yaitu seluruh peristiwa yang dialami seseorang di dunia, telah ditentukan oleh Allah bahkan sebelum seseorang lahir. Untuk setiap manusia, Allah menciptakan takdirnya sendiri-sendiri.

Untuk lebih memahami ini, kita bisa menyamakannya dengan sebuah film yang telah direkam di atas VCD. Baik awal maupun akhir film ini telah diketahui, tetapi kita hanya bisa mengetahuinya setelah menonton film itu. Begitu pula halnya dengan takdir. Segala hal yang dilakukan seseorang di sepanjang hidupnya, seluruh peristiwa yang ia alami, sekolah yang ia masuki, rumah yang ia diami, dan saat kematiannya semuanya telah ditetapkan.

Seluruh peristiwa yang terjadi pada seseorang, baik atau buruk, telah ditetapkan dalam pengetahuan Allah. Setiap orang diuji dalam menjalani ketentuan (atau skenario) yang telah ditulis khusus untuk mereka ini. Jadi, sesuai dengan skenario, manusia menjalani serangkaian peristiwa. Keimanannya, tindakannya, juga tanggapannya atas kejadian ini, menentukan nasibnya di akhirat.

Pengetahuan tentang takdir adalah sumber kebahagiaan besar manusia. Takdir adalah berkat dari Allah. Karena itu, manusia tidak perlu menyesali kejadian yang hasilnya telah ditetapkan sebelumnya atau takut atas kejadian yang tidak baik. Bagi manusia yang sabar dalam menghadapi ujian ini, sadar bahwa tidak ada yang terjadi tanpa kehendak Allah, Allah memberi kabar gembira dengan surga. Para rasul Allah adalah teladan terbaik dalam hal ini. Allah memberikan untuk mereka ganjaran yang baik, yakni surga, karena iman mereka yang istimewa dan amal mereka yang benar.

Musuh Terbesar Manusia: Setan

Kalian mungkin telah mengenal setan, tetapi apakah kalian tahu bahwa setan itu juga mengenal kalian dengan sangat baik dan menggunakan segala cara untuk menggoda kalian? Apakah kalian tahu bahwa tujuan setan yang sebenarnya (setan berpura-pura menjadi teman kalian) adalah untuk menipu kalian? Mari kita mulai dari awal dan ingatlah mengapa setan adalah musuh kita. Untuk ini, kita akan mulai dengan kisah tentang Adam dan setan di dalam Al Qur'an.

Dalam Al Qur'an, hingga Hari Pembalasan nanti, setan adalah nama umum untuk seluruh makhluk yang berusaha keras menyesatkan manusia. Iblis adalah setan pertama yang membangkang kepada Allah ketika Dia menciptakan Adam.

Menurut kisah Al Qur'an, Allah menciptakan Adam dan kemudian memanggil para malaikat untuk bersujud kepadanya. Malaikat patuh pada perintah Allah, tetapi Iblis menolak sujud kepada Adam. Dia dengan sombong berkata bahwa dia lebih mulia daripada manusia. Karena ketidakpatuhan dan pembangkangannya, dia diusir oleh Allah dari sisi-Nya.

Sebelum pergi dari hadapan Allah, Iblis meminta waktu kepada Allah untuk menyesatkan manusia. Tujuan Iblis adalah menggoda manusia sehingga bisa menjauhkan mereka dari jalan yang benar selama waktu yang diberikan untuknya. Iblis akan melakukan segalanya untuk membuat sebagian besar manusia patuh kepada dirinya. Allah menyatakan bahwa Dia akan memasukkan setan dan pengikutnya ke dalam neraka. Hal ini dikisahkan dalam Al Qur'an sebagai berikut:

Sesungguhnya Kami telah menciptakan kalian (Adam). Lalu kami bentuk tubuhmu , kemudian kami berkata kepada malaikat, ”Bersujudlah kalian kepada Adam,” maka mereka pun bersujud, kecuali Iblis. Dia tidak termasuk yang bersujud.

Allah berfirman, ”Apakah yang menghalangi kamu bersujud (kepada Adam) saat aku menyuruhmu?” Iblis menjawab, ”Aku lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan aku dari api, sedang dia Engkau ciptakan dari tanah.”

Allah berfirman, ”Turunlah kamu dari surga itu, karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, maka keluarlah, sesungguhnya kamu termasuk orang yang hina”.

Iblis menjawab, ”Beri tangguhlah aku sampai waktu mereka dibangkitkan.”

Allah berfirman, ”Sesungguhnya kamu termasuk orang yang diberi tangguh.”

Iblis menjawab, “Karena Engkau telah menghukum aku tersesat, aku benar-benar akan menghalangi mereka dari jalan Engkau yang lurus.”

Kemudian aku akan mendatangi mereka dari muka dan belakang mereka, dari kanan dan kiri mereka. Dan Engkau tidak akan melihat kebanyakan mereka bersyukur (taat).

Allah berfirman, ”Keluarlah kamu dari surga itu sebagai orang terhina lagi terusir. Sesungguhnya barangsiapa di antara mereka mengikuti kamu, benar-benar akan Kuisi neraka jahanam dengan kalian semuanya.” (QS Al-A’raaf:11-18)

Setelah diusir dari sisi Allah, setan pun mulai berjuang terus hingga Hari Pembalasan. Karena itulah, dia memperdaya manusia, berusaha menyesatkan mereka, dan menggunakan cara-cara yang jitu untuk mendapatkan tujuannya. Seperti telah kalian pahami sekarang, setan adalah musuh yang bisa mendekati manusia dengan sangat licik. Karena itu, kalian harus selalu waspada untuk menghindarinya.

Jangan pernah lupa bahwa setan itu berdusta dalam perangkapnya saat ini untuk melawan kalian. Dia berusaha menghentikan kalian membaca buku ini dan memikirkan apa yang sedang kalian baca. Dia mencoba menghalangi kalian dari melakukan perbuatan baik, dan menjadikan kalian tidak patuh dan hormat kepada orang tua kalian, dan menghalangi kalian dari bersyukur kepada Allah, sholat dan selalu mengatakan kebenaran. Jangan pernah kalian biarkan setan menipumu dan menghalangi kalian untuk menjadi orang yang bersifat terpuji dan mendengarkan suara hati nurani kalian.

Kalian harus berlindung kepada Allah dan meminta pertolongan-Nya ketika bisikan setan menimpa kalian atau ketika kalian merasa tidak mampu melakukan amal saleh, karena semua ini merupakan tipu muslihat setan. Jangan pernah lupa bahwa setan tidak berdaya melawan orang-orang beriman.


ALLAH MENGUTUS RASUL DAN MENURUNKAN KITAB SUCI

Manusia dan Nabi Pertama: Adam AS

Nabi Nuh AS

Nabi Ibrahim AS

Nabi Musa AS

Nabi Yunus AS

Nabi Yusuf AS

Nabi Ayyub AS

Nabi Isa AS

Rasulullah Muhammad SAW


KEAJAIBAN AL QUR’AN

Sebelumnya telah kita bahas bahwa mukjizat terbesar yang dikaruniakan kepada Nabi SAW adalah Al Qur'an. Al Qur'an diwahyukan kepada umat manusia 1.400 tahun yang lalu, namun ada beberapa kenyataan yang diwahyukan dalam Al Qur'an yang maknanya hanya bisa kita buktikan baru-baru ini.

Dari planet-planet hingga bintang-bintang, manusia hingga hewan, Allah menciptakan segalanya di alam semesta. Allah telah mengetahui segalanya yang belum kita temukan hingga sekarang dan Dia memberi tahu kita tentang beberapa di antaranya dalam Al Qur'an. Kita hanya bisa mengetahuinya jika Allah menghendakinya, sehingga kita tahu bahwa ini adalah mukjizat dari Allah.

Al Qur'an berisi banyak keajaiban ilmu pengetahuan. Di sini, kita akan membahas beberapa di antara mukjizat Al Qur'an. (Untuk informasi lebih lanjut kalian bisa membaca buku Keajaiban Al Qur'an.)

Bagaimana Alam Semesta Tercipta

Asal mula alam semesta digambarkan dalam Al Qur'an dengan ayat-ayat berikut dan dalam banyak ayat lainnya:

Dia-lah Yang memulai penciptaan langit dan bumi... (QS Al-An’aam: 101)

Dalam bagian pertama buku ini, kita telah membahas secara terperinci bagaimana alam semesta terjadi dari belum ada sama sekali pada 15 miliar tahun yang lalu. Dengan kata lain, alam semesta tiba-tiba muncul dari ketiadaan.

Hanya ilmu pengetahuan di abad kedua puluh yang bisa membuat kita menemukan bukti-bukti ilmiah tentang peristiwa besar ini. Oleh sebab itu, mustahil mengetahuinya 1.400 tahun yang lalu (pada saat Nabi SAW hidup). Akan tetapi, ini justru telah disebutkan dalam ayat tadi, Allah memberi tahu kita kenyataan ini ketika Al Qur'an diwahyukan. Inilah keajaiban Al Qur'an dan salah satu bukti bahwa Al Qur'an adalah perkataan Allah.

Garis Edar

Mungkin banyak di antara kalian yang tahu bahwa bumi kita dan planet-planet lainnya memiliki garis edar. Memang, tidak hanya planet-planet di Tata Surya kita saja yang memiliki garis edar, tetapi juga semua benda-benda langit di alam semesta memiliki garis-garis edarnya sendiri. Jadi, semua benda langit bergerak pada jalur-jalur yang telah ditentukan dengan sangat tepat. Inilah bukti ilmiah yang baru diketahui oleh para ilmuwan baru-baru ini, tetapi telah diwahyukan dalam Al Qur'an 1.400 tahun yang lalu.

Dan Dia-lah Yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masingnya beredar di dalam garis edarnya. (QS Al-Anbiya: 33)

Seperti kalian baca dalam ayat ini, Allah memberi tahu kita tentang kenyataan ilmiah yang baru saja ditemukan belum lama ini. Pada saat Al Qur'an diwahyukan, orang-orang tidak tahu bahwa benda-benda langit bergerak dalam garis-garis edar yang tetap. Tetapi Allah mengetahui segalanya dan memberi tahu apa yang dikehendaki-Nya kepada hamba-Nya.

Lautan yang Tidak Saling Bercampur

Salah satu sifat lautan yang baru saja ditemukan ilmuwan telah diwahyukan dalam satu ayat Al Qur'an sebagai berikut:

Dia membiarkan dua lautan mengalir, yang keduanya bertemu, (tetapi) di antara keduanya ada batas yang tidak bisa dilewati oleh masing-masingnya. (QS Ar-Rahman: 19-20)

Sifat lautan ini, yaitu saling bertemu, tetapi tidak saling bercampur sama sekali, baru saja ditemukan oleh ahli lautan. Karena gaya fisika yang disebut dengan “tegangan permukaan”, perairan di lautan yang saling berdekatan tidak akan bercampur. Karena disebabkan oleh perbedaan kekentalan air tersebut, tegangan permukaan mencegah kedua lautan tersebut saling bercampur, seolah ada dinding tipis di antara mereka.

Yang menarik, di masa ketika manusia tidak mempunyai pengetahuan fisika, tegangan permukaan atau ahli lautan, pengetahuan ini telah diwahyukan di dalam Al Qur'an.
Bentuk Bumi yang Bulat

Pengetahuan astronomi (ilmu tentang benda langit) pada saat Al Qur'an diwahyukan memandang dunia dengan cara berbeda. Beberapa orang menganggap bahwa bumi ini datar, meskipun ada yang menganggap sebaliknya. Tetapi kenyataan bahwa bumi itu bulat tidaklah diketahui oleh semua orang. Akan tetapi, dari ayat Al Qur'an bisa dipahami secara tidak langsung, bahwa bentuk bumi adalah bulat. Ayat yang sesuai tentang ini berbunyi:

Dia menciptakan langit dan bumi dengan tujuan yang benar. Dia menutupkan (takwir) malam atas siang dan menutupkan (takwir) siang atas malam… (QS Az-Zumar: 5)

Kata berbahasa Arab ”takwir” diterjemahkan dengan ”menutupkan” dalam ayat di atas. Dalam Bahasa Indonesia, kata ini berarti melilitkan sesuatu pada benda lain, hingga terlipat seperti kain yang digulung”. Siang dan malam yang saling melilit ini hanya bisa terjadi jika bumi itu bulat. Tetapi, seperti disebutkan di atas, orang-orang Arab yang hidup 1.400 tahun yang lalu beranggapan bahwa bumi itu datar. Ini berarti bahwa bulatnya bumi diberitahukan secara tidak langsung dalam Al Qur'an, yang diwahyukan pada abad ketujuh. Hal ini karena Allah mengajarkan kebenaran kepada umat manusia. Persoalan ini, yang disebutkan dalam kitab yang diwahyukan oleh Allah, baru diperjelas dalam abad-abad setelahnya oleh para ilmuwan.

Karena Al Qur'an adalah perkataan Allah, perkataan yang paling benarlah yang digunakan untuk menggambarkan alam semesta. Mustahil seorang manusia mengetahui dan bisa memilih kata-kata tersebut. Karena Allah-lah yang mengetahui segalanya, Dia bisa menyampaikan kenyataan ini kepada manusia kapan pun Dia kehendaki.

Sidik Jari

Ketika Al Qur'an menyatakan bahwa adalah mudah bagi Allah untuk menghidupkan manusia kembali setelah mati, Allah menyuruh kita untuk memperhatikan sidik jari manusia.

Apakah manusia mengira bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang belulangnya? Sekali-kali tidak, sungguh Kami berkuasa menyusun (kembali) setiap ujung jemarinya dengan sempurna. (QS Al-Qiyamah: 3-4)

Menghidupkan kembali tubuh manusia yang telah hancur membusuk adalah sangat mudah bagi Allah. Sekarang, perhatikanlah sidik jarimu. Sidik jari semua orang berbeda satu sama lain. Jika kalian punya saudara kembar, sidik jari mereka juga berbeda. Setiap orang yang hidup atau yang pernah hidup di dunia ini mempunyai bentuk sidik jari yang berbeda. Itulah mengapa sidik jari itu sama khasnya dengan identitas seorang manusia.

Allah Yang Maha Kuasa bisa menciptakan kita kembali, hingga perincian terkecilnya. Di sini, kita perlu mencamkan bahwa pentingnya sidik jari dan bahwa setiap orang memiliki sidik jari yang khas dimilikinya baru ditemukan di abad kesembilan belas. Tetapi Allah telah menyuruh kita memperhatikan ujung-ujung jari kita pada 1.400 tahun yang lalu dalam Al Qur'an.

Ada beberapa persoalan lain yang secara ajaib diterangkan dalam Al Qur'an. Kita hanya akan membahas beberapa di antaranya di sini. Namun semua ini sudah cukup untuk menjelaskan bahwa Al Qur'an adalah perkataan Allah. (Untuk informasi lebih lanjut, kalian bisa membaca buku Keajaiban Al Qur'an karya Harun Yahya.)

Allah memberi tahu kita tentang hal berikut mengenai Al Qur'an:

Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Qur'an? Seandainya Al Qur'an itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka akan menemukan pertentangan yang banyak di dalammya. (QS An-Nisaa’: 82)

Seperti telah dijelaskan dalam ayat di atas, Al Qur'an memberikan informasi yang akurat. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan, semakin banyak keajaiban yang diterangkan di dalam Al Qur'an yang terungkap. Keajaiban-keajaiban Al Qur'an ini membuktikan bahwa Al Qur'an adalah wahyu dari Allah. Di sini, adalah kewajiban kita untuk mempelajari dan mengamalkan perintah-perintah Al Qur'an secara seksama.

Allah memerintahkan kita untuk berpegang teguh pada Al Qur'an dalam banyak ayat. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:

Dan Al Qur'an itu adalah kitab yang Kami turunkan, yang diberkati, maka ikutilah dia dan bertakwalah agar kalian diberi rahmat. (QS Al-An’aam: 155)

…adalah suatu peringatan, maka barangsiapa yang menghendaki, tentulah ia memperhatikannya. (QS ‘Abasa: 11-12)
JENIS / RAGAM PENELITIAN

- Penelitian dapat digolongkan / dibagi ke dalam beberapa jenis berdasarkan kriteria-kriteria tertentu, antara lain berdasarkan:
1. Tujuan;
2. Pendekatan;
3. Tempat;
4. Pemakaian atau hasil / alasan yang diperoleh;
5. Bidang ilmu yang diteliti;
6. Taraf Penelitian;
7. Teknik yang digunakan;
8. Keilmiahan;
Spesialisasi bidang (ilmu) garapan;
Juga ada Pembagian secara umum:
- Berdasarkan hasil / alasan yang diperoleh :
1. Basic Research (Penelitian Dasar): mempunyai alasan intelektual, dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan;
2. Applied Reseach (Penelitian Terapan) : mempunyai alasan praktis, keinginan untuk mengetahui; bertujuan agar dapat melakukan sesuatu yang lebih baik, efektif, efisien.
- Berdasarkan Bidang yang diteliti:
1. Penelitian Sosial: Secara khusus meneliti bidang sosial : ekonomi, pendidikan, hukum dsb;
2. Penelitian Eksakta<:Secara khusus meneliti bidang eksakta : Kimia, Fisika, Teknik; dsb;
- Berdasarkan Tempat Penelitian :
1. Field Research (Penelitian Lapangan / Kancah): langsung di lapangan;
2. Library Research (Penelitian Kepustakaan) : Dilaksanakan dengan menggunakan literatur (kepustakaan) dari penelitian sebelumnya;
3. Laboratory Research (Penelitian Laboratorium) : dilaksanakan pada tempat tertentu / lab , biasanya bersifat eksperimen atau percobaan;
- Berdasarkan Teknik yang digunakan :
1. Survey Research (Penelitian Survei) : Tidak melakukan perubahan (tidak ada perlakuan khusus) terhadap variabel yang diteliti:
2. Experimen Research (Penelitian Percobaan) : dilakukan perubahan (ada perlakuan khusus) terhadap variabel yang diteliti;
- Berdasarkan Keilmiahan :
1. Penelitian Ilmiah : Menggunakan kaidah-kaidah ilmiah (Mengemukakan pokok-pokok pikiran, menyimpulkan dengan melalui prosedur yang sistematis dengan menggunakan pembuktian ilmiah / meyakinkan. Ada dua kriteria dalam menentukan kadar / tinggi-rendahnya mutu ilmiah suatu penelitian yaitu :
a. Kemampuan memberikan pengertian ayng jelas tentang masalah yang diteliti:
b. Kemampuan untuk meramalkan : sampai dimana kesimpulan yang sama dapat dicapai apabila data yang sama ditemukan di tempat / waktu lain;
Ciri-ciri penelitian ilmiah adalah :
a) Purposiveness : fokus tujuan yang jelas;
b) Rigor : teliti, memiliki dasar teori dan disain metodologi yang baik;
c) Testibility : prosedur pengujian hipotesis jelas
d) Replicability : Pengujian dapat diulang untuk kasus yang sama atau yang sejenis;
e) Objectivity : Berdasarkan fakta dari data aktual : tidak subjektif dan emosional;
f) Generalizability : Semakin luas ruang lingkup penggunaan hasilnya semakin berguna;
g) Precision : Mendekati realitas dan confidence peluang kejadian dari estimasi dapat dilihat;
h) Parsimony : Kesederhanaan dalam pemaparan masalah dan metode penelitiannya.
2. Penelitian non ilmiah : Tidak menggunakan metode atau kaidah-kaidah ilmiah.
- Berdasarkan Spesialisasi Bidang (ilmu) garapannya : Bisnis (Akunting, Keuangan, Manajemen, Pemasaran), Komunikasi (Massa, Bisnis, Kehumasan/PR, Periklanan), Hukum (Perdata, Pidana, Tatanegara, Internasional), Pertanian (agribisnis, Agronomi, Budi Daya Tanaman, Hama Tanaman), Teknik, Ekonomi (Mikro, Makro, Pembangunan), dll;
- Berdasarkan dari hadirnya variabel (ubahan) : variabel adalah hal yang menjadi objek penelitian, yangd itatap, yang menunjukkan variasi baik kuantitatif maupun kualitatif. Variabel : masa lalu, sekarang, akan datang. Penelitian yangd ilakukan dengan menjelaskan / menggambarkan variabel masa lalu dan sekarang (sedang terjadi) adalah penelitian deskriptif ( to describe = membeberkan / menggambarkan). Penelitian dilakukan terhadap variabel masa yang akan datang adalah penelitian eksperimen.
- Penelitian secara umum :
o Penelitian Survei:
 Untuk memperoleh fakta dari gejala yang ada;
 Mencari keterangan secara faktual dari suatu kelompok, daerah dsb;
 Melakukan evaluasi serta perbandinagn terhadap hal yang telah dilakukan orang lain dalam menangani hal yang serupa;
 Dilakukan terhadap sejumlah individu / unit baik secara sensus maupun secara sampel;
 Hasilnya untuk pembuatan rencana dan pengambilan keputusan;
 Penelitian ini dapat berupa :
a. Penelitian Exploratif (Penjajagan): Terbuka, mencari-cari, pengetahuan peneliti tentang masalah yang diteliti masih terbatas. Pertanyaan dalam studi penjajagan ini misalnya : Apakah yang paling mencemaskan anda dalam hal infrastruktur di daerah Kalbar dalam lima tahun terakhir ini? Menurut anda, bagaimana cara perawatan infrastruktur jalan dan jembatan yang baik?
b. Penelitian Deskriptif : Mempelajari masalah dalam masyarakat, tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi, sikap, pandangan, proses yang sedang berlangsung, pengaruh dari suatu fenomena; pengukuran yang cermat tentang fenomena dalam masyarakat. Peneliti menegmbangkan konsep, menghimpun fakta, tapi tidak menguji hipotesis;
c. Penelitian Evaluasi : mencari jawaban tentang pencapaian tujuan yang digariskan sebelumnya. Evaluasi disini mencakup formatif (melihat dan meneliti pelaksanaan program), Sumatif (dilaksanakan pada akhir program untuk mengukur pencapaian tujuan);
d. Penelitian Eksplanasi (Penjelasan) : menggunakan data yang sama, menjelaskan hubungan kausal antara variabel melalui pengujian hipotesis;
e. Penelitian Prediksi : Meramalkan fenomena atau keadaan tertentu;
f. Penelitian Pengembangan Sosial : Dikembangkan berdasarkan survei yang dilakukan secara berkala: Misal : Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Kalbar, 1998-2003;
o Grounded Research : Mendasarkan diri pada fakta dan menggunakan analisis perbandingan; bertujuan mengadakan generalisasi empiris, menetapkan konsep, membuktikan teori, mengembangkan teori; pengumpulan dan analisis data dalam waktu yang bersamaan. Dalam riset ini data merupakan sumber teori, teori berdasarkan data. Ciri-cirinya : Data merupakan sumber teori dan sumber hipotesis, Teori menerangkan data setelah data diurai.

Uraian berdasarkan data; Teori yang
Data -------- Analisis menjadi konsep dan Hipotesis----- menerangkan
Berdasarkan data data
o Studi Kasus : Mempelajari secara intensif latar belakang serta interaksi lingkungan dari unit yang menjadi subjek; tujuannya memberikan gambaran secara detail tentang latar belakang, sifat, karakteristik yang khas dari kasus, yang kemudian dijadikan suatu hal yang bersifat umum. Hasilnya merupakan suatu generalisasi dari pola-pola kasus yang tipikal. Ruang lingkupnya bisa bagian / segmen, atau keseluruhan siklus /aspek. Penelitian ini lebih ditekankan kepada pengkajian variabel yang cukup banyak pada jumlah unit yang kecil.
o Penelitian Eksperimen : Dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap obyek penelitian serta diadakan kontrol terhadap variabel tertentu; Untuk pengujian hipotesis tertentu; dimaksudkan untuk mengetahui hubungan hubungan sebab - akibat variabel penelitian; Konsep dan varaiabelnya harus jelas, pengukuran cermat. Tujuan penelitian ini untuk menyelidiki ada tidaknya hubungan sebab-akibat serta berapa besar hubungan sebab-akibat tersebut dengan cara memberikan perlakukan tertentu pada beberapa kelompok eksperimental dan menjediakan kontrol untuk perbandingan.






No. Penggolongan Menurut Jenis/Ragam Penelitian
1. Tujuan a.Eksplorasi;
b. Pengembangan;
c. Verifikasi
2. Pendekatan a. Longitudinal;
b. Cross-sectional;
c. Kuantitatif;
d. Survei;
e. Assessment;
f. Evaluasi;
g. Action Research;h.
3. Tempat a. Library;
b. Laboratorium’
c. Field
4. Pemakaian a. Pure;
b. Applied
5. Bidang Ilmu a. Pendidikan ;
b. Agama;
c. Manajemen;
d. Komunikasi;
e. Administrasi;
f. Keteknikan;
g. Bahasa;
h. Hukum;
i. Sejarah;
j. Antropologi;
k. Sosiologi;
l. Filsafat;
6. Taraf Penelitian a. Deskriftif;
b. Eksplanasi
7. Saat terjadinya variabel a. Historis;
b. Ekspos-Fakto;
c. Eksperimen

Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif



No. Penelitian Kuantitatif Penelitian Kualitatif
1. Kejelasan Unsur :
Tujuan, pendekatan, subjek, sampel,
Sumber data sudah mantap, rinci sejak awal
Subjek sampel, sumber data tidak mantap
Dan rinci, masih fleksibel, timbul dan berkembangnya sambil jalan
2. Langkah penelitian :
Segala sesuatu direncanakan sampai
Matang ketika persiapan disusun
Baru diketahui denagn mantap dan jelas setelah penelitian selesai
3. Hipotesis (Jika memang perlu)
a. Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian;
b. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan--- a priori

Tidak menegmukakan hipotesis sebelumnya, tetapi dapat lahir selama penelitian berlangsung--- tentatif
Hasil penelitian terbuka
4. Disain :
Dalam disain jelas langkah-langkah penelitian dan hasil yang diharapkan
Disain penelitiannya fleksibel dengan langkah dan hasil yang tidak dapat dipastikan sebelumnya;
5. Pengumpulan data :
Kegiatan dalam pengumpulan data memungkinkan untuk diwakilkan
Kegiatan pengumpulan data selalu harus dilakukan sendiri oleh peneliti.
6. Analisis data :
Dilakukan sesudah semua data terkumpul.
Dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data


TUJUAN PENELITIAN :

Secara umum ada empat tujuan utama :
1.Tujuan Exploratif (Penemuan) : menemukan sesuatu yang baru dalam bidang tertentu;
2. Tujuan Verifikatif (Pengujian): menguji kebenaran sesuatu dalam bidang yang telah ada;
3. Tujuan Developmental (Pengembangan) : mengembangkan sesuatu dalam bidang yang telah ada;
4. Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, Disertasi)

PERANAN PENELITIAN

1. Pemecahan Masalah : meningkatkan kemampuan untuk menginterpretasikan fenomena-fenomena dari suatu masalah yang kompleks dan kait mengkait;
2. Memberikan jawaban atas pertanyaan dalam bidang yang diajukan : meningkatkan kemampuan untuk menjelaskan atau menggambarkan fenomena-fenomena dari masalah tersebut;
3. Mendapatkan pengetahuan / ilmu baru :


PERSYARATAN PENELITIAN :

1. Mengikuti konsep ilmiah;
2. Sistematis : Pola tertentu;
3. Terencana :

Penelitian dikatakan baik bila :
1. Purposiveness : Tujuan yang jelas;
2. Exactitude : Dilakukan dengan hati-hati, cermat, teliti;
3. Testability : Dapat diuji atau dikaji;
4. Replicability : Dapat diulang oleh peneliti lain;
5. Precision and Confidence : Memiliki ketepatan dan keyakinan jika dihubungkan dengan populasi atau sampel;
6. Objectivity : Bersifat objektif;
7. Generalization : Berlaku umum;
8. Parismony : Hemat, tidak berlebihan;
9. Consistency : data atau ungkapan yang digunakan harus selalu sama bagi kata atau ungkapan yang memiliki arti sama;
10. Coherency : Terdapat hubungan yang saling menjalin antara satu bagian dengan bagian lainnya.

PROSEDUR / LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN :

Garis besar :
a. Pembuatan rancangan;
b. Pelaksanaan penelitian;
c. Pembuatan laporan penelitian

Bagan arus kegiatan penelitian

1. Memilih Masalah; memerlukan kepekaan
2. Studi Pendahuluan; studi eksploratoris, mencari informasi;
3. Merumuskan Masalah; jelas, dari mana harus mulai, ke mana harus pergi dan dengan apa
4. Merumuskan anggapan dasar; sebagai tempat berpijak, (hipotesis);
5. Memilih pendekatan; metode atau cara penelitian, jenis / tipe penelitian : sangat emenentukan variabel apa, objeknmya apa, subjeknya apa, sumber datanya di mana;
6. Menentukan variabel dan Sumber data; Apa yang akan diteliti? Data diperoleh dari mana?
7. Menentukan dan menyusun instrumen; apa jenis data, dari mana diperoleh? Observasi, interview, kuesioner?
8. Mengumpulkan data; dari mana, dengan cara apa?
9. Analisis data; memerlukan ketekunan dan pengertian terhadap data. Apa jenis data akan menentukan teknis analisisnya
10. Menarik kesimpulan; memerlukan kejujuran, apakah hipotesis terbukti?
11. Menyusun laporan; memerlukan penguasaan bahasa yang baik dan benar.

KONVERSI LAHAN KOPI DI DUSUN PETUNG MENJADI TANAMAN PEKARANGAN RUMAH. DESA KEPUHARJO, KECAMATAN CANGKRINGAN, KABUPATEN SLEMAN. DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PROPOSAL SKRIPSI

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Geografi Pertanian

Dosen Pengampu : Suparmini M.Si












Di Susun Oleh:

Nama : Gayuh Budi Laksono

NIM : 07405241025

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2009


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Pertanian adalah suatu sistem keruangan yang merupakan perpaduan subsistem risis dan subsistem manusia yang termasuk ke dalam subsistem fisis adalah komponen tanah, iklim, hidrografi, topografi dan segala proses alamiah. Subsistem manusia adalah tenaga kerja, kemampuan teknologi, tradisi yang berlaku dalam masyarakat dan dalam kondisi politis setempat.(Sumaatmaja ; 1988 : 166 – 167).

Pembangunan pertanian sebagaimana diamanatkan dalam arahan kebijaksanaan GBHN th 1999 – 2004 adalah mengembangkam pertanian sesuai kemajuan teknologi dengan membangun keunggulan kompetitif sebagai Negara agraris menurut kompetensi dan produk unggulan di setiap daerah (anonym, 1999 : 17)

Pemerintah sekarang ini sedang meningkatkan ekspor hasil bumi non migas. Kopi termasuk Genus Coffea dan family Rubiaceae. Kopi sebagai salah satu komoditi non migas, belakangan ini memiliki pasaran yng cukup mantap dipasaran dunia. Hal ini terbukti bahwa ekspor kopi tahun 1986 sudah mulai menggeser nilai ekspor karet yang selama ini mendominasi nilai subsektor perkebunan oleh karena itu tepatlah apabila dewasa ini para petani dan pengusaha perkebunan kopi mulai berlomba – lomba untuk meningkatkan produksi dan mutu.

Perkebunan kopi didusun petung dari tahun ke tahun mengalami perkembangan,dari proses pembibitan sampai produksi hingga pemasaran. Tapi mengalami sebuah pergesaran yang signifikan sehingga penelitian ini yang menjadi daya tarik bagi saya dengan memberi judul “konversi lahan kopi menjadi tanaman pekarangan rumah. Dusun Petung, Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman. Daerah Istimewa Yogyakarta” Dusun Petung terletak di kelurahan Kepuharjo, kecamatan Cangkringan, kabupaten Sleman. Potensi yang terdapat di dusun Petung ,di antaranya perkebunan kopi. Karena letak dusun petung yang berada di kaki gunung Merapi , suhunya dingin berada di dataran tinggi. Hal ini memungkinkan tanaman kopi dapat tumbuh baik di daerah ini. Kopi didusun Petung menjadi komoditas utama. Hampir setiap wisatawan yang datang ke dusun Petung ingin merasakan kopi produksi daerah ini. Dusun Petung terdiri dari 105 KK, yang terbagi kedalam 2 RW dan 4 RT. Dari 105 KK, 60 KK memiliki lahan untuk perkebunan kopi. Di dusun ini terdapat kelompok tani yang memayungi para petani kopi. Tapi pada beberapa tahun ini, potensi kopi di desa petung memiliki tidak begitu baik, karena tidak dimaksimalkan dengan efisien dan efektif.

B. IDENTIFIKASI MASALAH

  1. Posisi Strategis komoditas kopi di dusun petung.
  2. Aktivitas ppetani kopi yang menjadi andalan, beralih fungsi pekerjaan/lahan.
  3. Faktor dominan yang membuat alih guna fungsi lahan.
  4. Proses atau tindakan nyata dalam membudidayakan areal lahan kopi.
  5. Langkah yang konkrit dalam membaca situasi yang ada.

C. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana perkembangan tanaman kopi di dusun Petung? Dari tahun ke tahun, serta pengaruhnya bagi mastyarakat?

  1. Apa sajakah faktor penyebab terjadinya masalah fungsi lahan kopi menjadi komoditas lain?
  2. Bagaimana upaya pemerintah daerah dan masyarakat sekitar dalam mengelola komoditas kopi?

D. TUJUAN KEGIATAN

1. Mengetahui mengenai perkembangan dari tahun ke tahun komoditas kopi dari tahun ke tahun.

2. Mengetahui beberapa alasan mengenai perubahan lahan menjadi komoditas lain.

3. Untuk mengetahui sejauh mana peran pemerintah dalam mensosialisasikan kopi untuk kesejahteraan masyarakat.

4. Untuk mengetahui prospek ke depan yang kemungkinan muncul.

5. Untuk merumuskan sebuah cara yang tepat untuk mengatasi permasalahan perubahan tata fungsi lahan kopi menjadi komoditi ekspor terbaik.

E. MANFAAT KEGIATAN

1. Manfaat Teoritis

a. Memotivasi serta memberi pemahaman mengenai pentingnya untuk melakukan penelitian mengenai permasalahan tersebut lebih lanjut.

b. Menambah perbendaharaan ilmu terkait dengan masalah pertanian dan alih fungsi lahan.

c. Dapat menjadi acuan dan bahan pertimbangan dalam penelitian yang sejenis.

2. Manfaat Praktis

a. Memberi pengetahuan kepada masyarakan akan dampak negatif dari proses pengurangan lahan kopi.

b. Sebagai bahan pertimbangan bagi masyarakat memikirkan pekembangan yang muncul dari kegiatan pertanian kopi tersebut.

c. Sebagai dasar untuk menciptakan alternatif yang tepat untuk mengatasi permasalahan akibat alih fungsi lahan pertanian tersebut.

d. Untuk mengetahui apa yang menjadi faktor pengubah lahan untuk kopi menjadi lahan lain.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. KAJIAN TEORI

A. Pendekatan dan Konsep dalam Geografi

Geografi mempunyai pendekatan atau sudut pandang yang spesifik dengan memahami fenomena-fenomena kajian geografi pendekatan yaitu Pendekatan keruangan (Spatial approach), pendekatan ekologi (Ecological Approach) dan pendekatan kewilayahan (regional complex approach) (Suparmini,dkk,2000:80).

Sudut pandang geografi yang berkaitan dengan penelitian dengan penelitian ini adalah sudut pandang keruangan. Pendekatan keruangan menekankan analisisnya pada variasi distribusi dan lokasi dari pada gejala-gejala atau kelompok gejala-gejala di permukaan bumi (Suparmini dkk,2000:81).

Penelitian ini membahas studi alih fungsi lahan kopi yang dahulu memiliki peranan vital dalam kehidupan masyarakat petung menjadi tersingkirkan menjadi lahan yang lain, seperti rumput, tanaman buah, dan sengon.

Konsep dasar merupakan konsep-konsep yang paling penting yang menggambarkan struktur suatu ilmu (Suharyono dan Moch Amien,1994 :21). Konsep geografi yang berkaitan gengan penelitian ini adalah:

1. Lokasi

2. Jarak

3. Keterjangkauan

4. Deferensi Area

5. Keterkaitan Keruangan

1. Klasifikasi Lahan Pedesaan

Klasifikasi kemampuan lahan adalah penilaian komponen lahan yang menurut Arsyad (1989) adalah penilaian komponen-komponen lahan secara sistematis dan pengelompokan ke dalam berbagai kategori berdasar sifat-sifat yang merupakan potensi dan penghambat dalam penggunaan lahan.

Di wilayah Kabupaten Sleman secara geomorfologis terdiri dari bentuk lahan yang terbentuk oleh proses gunungapi dan denudasional. Beberapa satuan bentuk lahan tersebut dijelaskan sebagai berikut :

Satuan Bentuk lahan Di Kabupaten Sleman

No

Satuan Bentuk Lahan

Wilayah Kecamatan

1

Bukit Vulkanik

Pakem

2

Kerucut Gunung Api

Pakem, Cangkringan, Turi

3

Medan lava

Pakem, Cangkringan

4

Lereng atas gunungapi

Pakem, Cangkringan, Turi

5

Lereng tengah gunungapi

Pakem, Cangkringan, Turi, Ngemplak

6

Lereng bawah gunungapi

Pakem, Cangkringan, Turi, Ngemplak,

Ngaglik, Tempel

7

Padang laharik

Turi

8

Lereng kaki gunungapi

Pakem, Cangkringan, Turi, Ngemplak, Ngaglik, Tempel,

9

Dataran kaki gunungapi

Godean, Ngaglik, Ngemplak, Kalasan, Seyegan, Depok

10

Dataran alluvial gunungapi

Brebah, Godean, Mlati, Moyudan, Minggir, Prambanan

11

Perbukitan terisolasi

Godean

12

Perbukitan terdenudasi

Prambanan, Brebah

2. Deskripsi Wilayah

Cangkringan adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Kecamatan Cangkringan berada di sebelah Timur Laut dari Ibukota Kabupaten Sleman. Jarak Ibukota Kecamatan ke Pusat Pemerintahan (Ibukota) Kabupaten Sleman adalah 25 Km. Lokasi ibu kota kecamatan Cangkringan berada di 7.66406‘ LS dan 110.46143‘ BT. Kecamatan Cangkringan mempunyai luas wilayah 4.799 Ha.

a. Batas Wilayah

Utara : Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali

Timur : Kecamatan Kemalang dan Manisrenggo, Kabupaten Klaten

Selatan : Kecamatan Ngemplak

Barat : Kecamatan Pakem

b. Pembagian dusun di Desa Kepuharjo

1. Batur

2. Jambu

3. Kaliadem

4. Kepuh

5. Kopeng

6. Manggong

7. Pager Jurang

8. Petung

c. Kondisi Geografis

Kecamatan Cangkringan berada di dataran tinggi. Ibukota kecamatannya berada pada ketinggian 400 meter di atas permukaan laut. Kecamatan Cangkringan beriklim seperti layaknya daerah dataran tinggi di daerah tropis dengan cuaca sejuk sebagai ciri khasnya. Suhu tertinggi yang tercatat di Kecamatan Cangkringan adalah 32ºC dengan suhu terendah 18ºC. Bentangan wilayah di Kecamatan Cangkringan berupa tanah yang berombak dan perbukitan.

d. Penduduk

Kecamatan Cangkringan dihuni oleh 7.992 KK. Jumlah keseluruhan penduduk Kecamatan Cangkringan adalah 27.657 orang dengan jumlah penduduk laki-laki 13.361 orang dan penduduk perempuan 14.296 orang dengan kepadatan penduduk mencapai 524 jiwa/. Sebagian besar penduduk Kecamatan Cangkringan adalah peternak. Dari data monografi kecamatan tercatat 13.224 orang atau 47.81 % penduduk Kecamatan Cangkringan bekerja di sektor peternakan. Dusun Petung sendiri terdiri dari 50 KK dengan sebagian besar bermata pencaharian dalam sektor agraris yakni dalam hal ini adalah petani.

B. Kopi

Kopi adalah suatu jenis tanaman tropis yang dapat tumbuh dimana saja terkecuali pada tempat-tempat yang terlalu tinggi dengan temperatur yang sangat dingin atau daerah-daerah tandus yang memang tidak cocok untuk kehidupan tanaman. ( AAK,1988)

Daerah-daerah yang cocok bagi tanaman kopi ataupun daerah yang tidak dapat ditanami , misalnya :

a. Pada garis lintang Utara Lautan Pasifik dan daerah tropis di Gurun Sahara di bagian Negara Arab yang tandus tidak cocok. Begitu pula di garis lintang selatan seluruh Lautan Pasifik dan Australia sebelah Utara dimana tanahnya sangat tandus, maka kedua daerah tersebut tidak cocok ditanani kopi.

b. Pada garis lintang Selatan yang cocok / dapat ditananmi kopi, misalnya Negara-negara Panama, Brasilis dan daerah Natal, Afrika Selatan.Di daerah tropis ini tidak ada daerah atau kepulauan yang agak luas yang kiranya tidak dapat ditanami kopi. Hampir semua daerah dapat ditanami kopi dan 2/3 tanaman yang berproduksi di dunia terdapat di sebelah barat, terutama di Brasilia hasilnya hampir 31% produksi dunia untuk diekspor.

Mutu kopi yang baik sangat tergantung pada jenis bibit ynag ditanam, keadaan iklim, tinggi tempat dan lain-lain; dan kesemuanya ini dapat mempengaruhi perkembangan hama dan penyakit. Demikian pula cuaca pun sangat berpengaruh terhadap produksi.

C. Pendapatan

Manusia melakukan kegiatan dalam bidang ekonomi bertujuan untuk memperoleh pendapatan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Menurut Kartono ( 1993 : 4 ), pendapatan adalah upah yang diterima oleh keluarga, baik dari hasil pekerjaan pokok atau sampingan sebagai imbalan jasa. Jadi pendapatan merupakan balas jasa terhadap usaha yang dilakukan sesorang dalam rangka memenuhi kebutuhannya. Pendapatan seseorang dapat diperoleh berupa uang atau barang. Pendapatan seseorang bisa berasal dari usaha pertanian atau usaha non pertanian.

Pendapatan pertanian adalah nilai produksi dikurangi biaya pengeluaran. Nilai produksi yang dimaksud adalah nilai produksi usaha tani pada harga ditingkat petani.

1. Biaya pengeluaran adalah biaya yang dikeluarkan oleh petani untuk ongkos produksi, seperti pembelian bibit, obat, pemeliharaan, dll.

2 Pendapatan non pertanian adalah pendapatan dari luar pertanian yang dilakukan oleh petani di dusun tersebut.

3 Total pendapatan rumah tangga adalah pendapatan yang diterima oleh petani dalam sektor pertanian dan non pertanian dalam jangka waktu satu tahun.


BAB III

METODE PENELITIAN

Menurut Hadari Nawawi (1991:31) desain penelitian adalah rancangan penelitian yang dilakukan dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan penelitian deskriptif kuantitatif. Metode penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mengungkapkan suatu masalah atau keadaan sebagaimana adanya, sehingga bersifat sekedar untuk mengungkapkan fakta (fact finding), akan tetapi mendapatkan manfaat yang lebih luas. Menurut Suharsini Arikunto (1996:245-246) data yang bersifat kuntitatif berbentuk angka- angka dari hasil perhitungan atau pengukuran di tempat penelitian. Menurut Pabundu Tika (1997:6) pelaksanaan metode deskriptif tidak hanya terbatas pada pengumpulan, penggambaran, dan penyusunan data tetapi juga meliputi analisis dan interpretasi data.

Pendekatan geografi yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian ekologi, yaitu suatu metodologi untuk mendekati, menelaah, dan menganalisa suatu gejala atau masalah dengan menerapkan konsep dan prinsip ekologi (Nursid Sumaatmadja, 1981: 82). Ilmu geografi dapat dikatakan sebagai ilmu tentang ekologi manusia yang bermaksud menjelaskan hubungan antara lingkunagn alam dengan penyebaran dan aktivitas manusia. Pokok dari geografi yaitu berkenaan dengan studi tentang ekologi manusia pada area yang khusus.

1. Variabel Penelitian

Menurut Suharsini Arikunto (1996 : 99) variable adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Variable dalam penelitian ini adalah:

1. Keadaan Sosial

2. Penduduk

3. Tenaga kerja

4. Angkatan kerja

5. Mata Pencaharian

6. Keadaan Ekonomi

7. Kesejahteraan

8. Penggunaan Lahan

9. Pendapatan

2. Populasi

Menurut Hadari Nawawi (1998: 141) populasi adalah keseluruhan obyek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda- benda, hewan, tumbuhan, gejala, atau peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu. Populasi dalam penelitian ini adalah rumah tangga petani yang menanam kopi di dusun Petung, Kepuharjo, Cangkringan, Sleman. Berdasarkan pra survey jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 50 responden yang menanam kopi.

3. Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data dan informasi yang lengkap dan sesuai dengan tujuan penelitian maka digunakan metode penelitian data sebagai berikut :

a. Observasi

Yaitu metode pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan atau mencatat secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada obyek penelitian. Metode observasi ini dilakukan untuk mengetahui gambaran awal tentang daerah penlitian dengan mengunakan pedoman observasi.

b. Wawancara

Yaitu metode pengumpulan data dengan cara tanya jawab yang di kerjakan dengan sistematis dan berlandaskan pada tujuan penelitian (Papundu Tika 2005 : 9). Metode ini digunakan untuk memperoleh data identitas responden, keadaan ekonomi responden, dll. Dalam melakukan wawancara terhadap responden digunakan pedoman wawancara yang berupa angket ( instrument penelitian ).

c. Dokumentasi

Yaitu teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditunjukkan kepada subjek penelitian. Dokumen yang diteliti dapat berupa berbagai macam ( Irawan soehartono, 1995 : 70-71). Dokumen dalam penelitian ini berupa profil dusun, tentang kondisi demografi sosial dll.

4. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

  1. Teknik pengolahan data

Menurut Papundu Tika (1997 : 91) sebelum data dianalisis terlebih dahulu melalui langkah- langkah sebagai berikut :

    • Editing

Penelitian kembali pada data yang telah dikumpulkan dengan menilai data, apakah data yang telah dikumpulkan tersebut cukup baik atau relevan untuk diproses atau diolah lebih lanjut. Kegiatan ini bertujuan untuk memperbaiki kualitas data serta memperjelas data dari pedoman wawancara.

    • Koding

Berupaya untuk mengklasifikasikan setiap jawaban responden menurut macamnya baik jawaban yang terbuka, tertutup, maupun semi tertutup sesuai buku kode.

    • Tabulasi

Proses penyusunan dan analisis data dalam bentuk table. Maksud pembuatan table- table ini adalah penyederhanaan data agar mudah dalam melakukan analisis.

  1. Analisis data

Dalam penelitian ini analisis data yang digunakn adalah: Deskriptif kuantitatif. Penyajian dalam analisis deskriptif menggunakan table frekuensi tunggal. Data yang tersaji kemudian diinterpretasikan berdasarkan teori- teori yang ada dan diukur dengan presentase.

BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

AAK. 1988. Budidaya Tanaman Kopi. Yogyakarta : Kanisius

Hastuti. (2009). Praktek Kuliah Lapangan Sosial Ekonomi. Yogyakarta: FISE- UNY

Nirmala.(2005). Dampak penjualan Lahan Pertanian Terhadap kondisi Ekonomi Petani di Desa Tampir Kulon Kecamatan Candimulyo Kabupaten Magelang Jawa Tengah.. Yogyakarta : FISE UNY

Nurhadi, Syaeful Hadi Bambang. (2008). Bahan Lokakarya Panduan Praktek Kuliah Lapangan. Yogyakarta: FISE-UNY

www.wikipedia.org/cangkringan_sleman

www.google.com